Program BKKBN Tegaskan Tiga Fase Tangani Stunting

Infonias.com | Gunungitoli – Biro Umum dan Humas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Dwi Listyawardani menyampaikan, “Strategi BKKBN dalam penanganan stunting berusaha menutupi gap-gap yang selama ini masih kurang karena sebenarnya program penanganan stunting itu sudah lama dilakukan pemerintah. Ada gap yang bisa diupayakan untuk mempercepat penurunan angka stunting, melalui pendampingan di tiga fase yakni sebelum menikah, hamil dan setelah melahirkan, Selasa (16/03/2021).

“Kami tekankan tiga fase, yakni ketika mau menikah calon pengantin atau calon Ibu tiga bulan sebelumnya harus periksa kesehatan dan harus sehat, kalau anemia atau sakit maka harus sembuh dahulu, minum vitamin, zat besi.”

“Kedua ketika hamil kita berikan penyuluhan terkait 1000 hari pertama kehidupan (HPK), yang ketiga setelah melahirkan harus ikut program KB, jarak lahir anak pertama dan kedua harus diatur tidak boleh berdekatan minimal tiga tahun karena itu semua yang menjadi faktor utama.”

“Masing-masing Kementerian telah memiliki langkah intervensi, namun dibutuhkan kerjasama agar manfaatnya bisa maksimal hingga ke tingkat keluarga. Penyatuan harus dikawal, apakah keluarga yang rentan stunting ini mendapatkan intervensi atau tidak, dengan pendampingan,” tambah Dwi Listyawardani.

Lebih lanjut Dwi Listyawardani menjelaskan ada faktor-faktor yang terkait stunting seperti faktor spesifik yang secara langsung terkait gizi kemudian faktor sensitif yang secara tidak langsung seperti perilaku hidup sehat, fasilitas sanitasi dan air bersih, budaya, menikah di usia muda. Penurunan stunting harus didekati dari semua faktor, BKKBN melakukan pendekatan keluarga seperti perilaku hidup sehat, pola asuh.

Menko PMK Muhadjir Effendy menambahkan, “Stunting bisa terjadi tidak hanya pada keluarga miskin saja namun bisa terjadi juga pada keluarga mampu, namun misalnya Ibu melakukan diet ketat. Kemudian juga pola asuh dan pola makan yang juga perlu perhatian

“Semua keluarga yang memiliki anak stunting, gizi buruk dan juga ada lansia saya minta dimasukan dalam daftar bantuan sosial PKH,” pungkas Muhadjir Effendy.

Penulis : Y. Laoli
Editor    : Redaksi
Sumber : (Humas/TSR)

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button