Infonias.com | Nias – Bawang merah merupakan tanaman semusim yang banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan bawang merah semakin meningkat karena hampir semua masakan membutuhkan komoditas rempah satu ini, Jumat (25/09/20).
Untuk menyikapi lonjakan harga dan mencukupi kebutuhan rumah tangga, Koramil 03/Idanogawo Kodim 0213/Nias bekerja sama dengan kelompok tani Embun Desa Otalua Kecamatan Idanogawo Kabupaten Nias, mencoba membudidayakan bawang merah. Dimana kegiatan tersebut merupakan salah satu program pemberdayaan prajurit dan masyarakat proaktif, dengan mencoba menanam Bawang Merah di lahan poktan Embun.
Penanaman bawang merah tersebut, dilakukan pertama kali atas berkat pendampingan dari PPL wilayah binaan bapak Yamotuho Waruwu dan Kepala balai BP2KP Kecamatan Idanogawo Syaiful Akmal Tanjung, SST.
Harapan dengan membudidayakan bawang merah ini, dapat hasil yang memuaskan, dimana secara teknis, bawang merah mampu beradaptasi baik jika ditanam di dataran rendah dan di karang jambu, ternyata pertumbuhan bawang merah sangat bagus. Demikian bawang merah mempunyai prospek untuk dikembangkan di lahan kering walaupun dengan luasan lahan kecil.
Sekilas arahan dari Bapak Kepala balai BP2KP Kecamatan Idanogawo Bapak Syaiful Akmal Tanjung, SST mengatakan bahwa syarat tumbuh bawang merah baik di dataran rendah hingga dataran tinggi sekitar 1000 mdpl. Hasil produksi terbaik pada dataran rendah dengan suhu 25-32 C , dengan penyinaran 75%.
Persyaratan tanah : Gembur, subur dan banyak mengandung bahan org. Jenis tanah yang paling bagus yaitu lempung berpasir atau lempung berdebu. pH tanah 5-5 -6,5. Drainase dan aerasi tanah diusahakan yang bagus, katanya pak Tanjung.
Saat dilokasi lahan tanaman bawang merah, Babhinsa Serda Natal Tambunan kepada awak Media mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan pembudidaya bawang merah ini, diharapkan dapat menjadi motivasi bagi petani lainnya untuk terus bersemangat dalam mengolah tanah untuk ditanam tanaman yang berproduktif dan dapat berhasil, sehinga meningkatkan perekonomian masyarakat, tutur Serda Natal Tambunan.
Lebih lanjut Serda Natal Tambunan menambahkan bahwa petani dituntut untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan lahan pertanian, para petani tidak hanya terfokus pada tanaman padi, jagung dan kedelai saja, namun harus bisa memanfaatkan dengan baik lahan yang kosong dengan tanaman alternatif yang sesuai dengan kondisi cuaca di wilayah tersebut.
” Hal ini bertujuan pada tercapainya ketahanan pangan, sehingga masyarakat tidak akan mengalami kesulitan memenuhi bahan kebutuhan pokok dan membeli dengan harga yang sangat tinggi khususnya pada komoditi bawang merah,” ucapnya Serda Natal Tambunan.
(INC-NG)